Amandel atau tonsil adalah dua buah kelenjar getah bening di kedua
sisi belakang tenggorokan. Amandel adalah bagian dari sistem kekebalan
tubuh yang mengandung sel-sel antibodi untuk menjebak dan membunuh
bakteri dan virus patogen dalam perjalanan memasuki tubuh.
Tonsilitis adalah peradangan amandel sehingga amandel menjadi bengkak, merah, melunak dan memiliki bintik-bintik putih di permukaannya. Pembengkakan ini disebabkan oleh infeksi baik virus atau bakteri.
Ada banyak virus yang dapat menyebabkan tonsilitis, yang paling umum adalah virus Epstein-Barr dan virus Coxsackie. Di antara bakteri yang menyebabkan tonsilitis, kelompok streptokokus A adalah yang paling umum.
Karena fungsinya sebagai benteng perlawanan terhadap infeksi, amandel rawan terkena infeksi. Namun, fungsi amandel tersebut kian menurun saat remaja dan dewasa. Itulah mengapa radang amandel jarang dijumpai pada orang dewasa. (Paling umum pada anak-anak usia 3 sampai 7 tahun).
Komplikasi dapat terjadi bila ada infeksi sekunder di telinga tengah atau sinus. Streptokokus A bahkan dapat menyebar melalui tubuh dan menginfeksi organ-organ vital, khususnya jantung. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang mengakibatkan penyakit jantung di masa depan.
Kemungkinan komplikasi lain dari tonsilitis adalah abses peritonsillar (quinsy). Ini terjadi ketika sekelompok bakteri terdorong oleh pertumbuhan jaringan baru. Abses ini tidak berada di amandel lagi tapi di salah satu sisinya. Tidak seperti tonsilitis sederhana, quinsy cenderung dirasakan pada satu sisi tenggorokan. Pasien dengan kondisi ini sering terlihat memiringkan kepala ke satu sisi untuk mengurangi rasa sakit. Quinsy terjadi pada sekitar 1 dari 3.000 orang per tahun dan lebih sering terjadi pada remaja dengan radang amandel.
Tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri mungkin perlu diobati dengan antibiotik (misalnya penisilin atau eritromisin, jika alergi terhadap penisilin). Jika anak Anda mendapatkan antibiotik, penting sekali untuk meminum obat sampai tuntas agar bakteri benar-benar musnah dan tidak menjadi resisten obat.
Tonsilitis adalah peradangan amandel sehingga amandel menjadi bengkak, merah, melunak dan memiliki bintik-bintik putih di permukaannya. Pembengkakan ini disebabkan oleh infeksi baik virus atau bakteri.
Ada banyak virus yang dapat menyebabkan tonsilitis, yang paling umum adalah virus Epstein-Barr dan virus Coxsackie. Di antara bakteri yang menyebabkan tonsilitis, kelompok streptokokus A adalah yang paling umum.
Karena fungsinya sebagai benteng perlawanan terhadap infeksi, amandel rawan terkena infeksi. Namun, fungsi amandel tersebut kian menurun saat remaja dan dewasa. Itulah mengapa radang amandel jarang dijumpai pada orang dewasa. (Paling umum pada anak-anak usia 3 sampai 7 tahun).
Penyembuhan dan komplikasi
Bila
tanpa komplikasi, biasanya tonsilitis hanya berlangsung sekitar
beberapa hari dan hilang sendiri tanpa pengobatan. Tonsilitis karena
virus bisa berlangsung lebih lama hingga hitungan minggu.Komplikasi dapat terjadi bila ada infeksi sekunder di telinga tengah atau sinus. Streptokokus A bahkan dapat menyebar melalui tubuh dan menginfeksi organ-organ vital, khususnya jantung. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan permanen, yang mengakibatkan penyakit jantung di masa depan.
Kemungkinan komplikasi lain dari tonsilitis adalah abses peritonsillar (quinsy). Ini terjadi ketika sekelompok bakteri terdorong oleh pertumbuhan jaringan baru. Abses ini tidak berada di amandel lagi tapi di salah satu sisinya. Tidak seperti tonsilitis sederhana, quinsy cenderung dirasakan pada satu sisi tenggorokan. Pasien dengan kondisi ini sering terlihat memiringkan kepala ke satu sisi untuk mengurangi rasa sakit. Quinsy terjadi pada sekitar 1 dari 3.000 orang per tahun dan lebih sering terjadi pada remaja dengan radang amandel.
Kapan berkonsultasi dengan dokter?
Konsultasi dengan dokter jika anak Anda mengalami:- Sakit tenggorokan yang tidak hilang dalam beberapa hari
- Kesulitan menelan
- Demam tinggi
- Muntah- muntah
- Kelelahan atau lesu
- Kesulitan bernafas
- Mendengkur
- Nafsu makan buruk
- Bau mulut
Pengobatan
Pada kebanyakan orang, infeksi yang disebabkan oleh virus hanya perlu diobati dengan parasetamol untuk menurunkan demam. Pereda nyeri juga mungkin berguna untuk mengurangi rasa sakit .Tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri mungkin perlu diobati dengan antibiotik (misalnya penisilin atau eritromisin, jika alergi terhadap penisilin). Jika anak Anda mendapatkan antibiotik, penting sekali untuk meminum obat sampai tuntas agar bakteri benar-benar musnah dan tidak menjadi resisten obat.
Bedah amandel
Bedah untuk mengangkat
amandel (tonsilektomi)–dulu pernah menjadi tindakan umum untuk mengobati
tonsilitis–hanya dilakukan bila tonsilitis sering berulang atau kronis,
tidak merespon pengobatan atau menyebabkan komplikasi
serius. Pengangkatan amandel tidak berefek buruk terhadap daya kekebalan
tubuh secara keseluruhan. Namun demikian, operasi ini kini relatif
lebih jarang dilakukan dibandingkan dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar